PENGERTIAN KOMUNIKASI
APA ITU KOMUNIKASI?
Komunikasi adalah perpindahan dan pemahaman makna. Ini berarti bahwa
jika informasi atau ide-ide belum disampaikan, komunikasi belum dilakukan.
Komunikasi meliputi komunikasi
antarpribadi - komunikasi antara dua orang atau lebih – dan komunikasi organisasi – semua pola,
jaringan, dan sistem komunikasi dalam sebuah organisasi.
Oxford Dictionary (terbitan Oxford University Press, 1956) menyatakan bahwa komunikasi
adalah “the sending or exchange of information, ideas, etc”, yang artinya
pengiriman atau tukar informasi dan sebagainya.
PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi terjadi dalam suatu proses yang dapat digambarkan dengan
model yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
1. Pengirim (sender), yaitu pihak yang mempunyai inisiatif komunikasi. Dalam organisasi,
pengirim merupakan pihak yang mempunyai kebutuhan, keinginan, atau informasi
dengan maksud untuk mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak lain.
2. Memberi kode (encoding), berarti memberikan informasi harus dalam bentuk isyarat atau
symbol-simbol, seperti kata, huruf, angka, dan gerakan.
3. Pesan (message), yaitu informasi yan disampaikan oleh pengirim dan diterima oleh
penerima. Pesan dapat dalam setiap bentuk yang bias dialami dan dimengerti
melalui indera dari penerima.
4. Saluran (channel), yaitu media pengiriman informasi, seperti kertas untuk tulisan, udara
untuk ucapan. Saluran ini tidak bias dipisahkan dari pesan, karena itu agar
komunikasi bisa efektif dan efisien, maka saluran harus sesuai dengan pesannya.
5. Penerima (receiver), adalah pihak yang inderanya menerima pesan dari pengirim. Penerima ini
bisa satu orang seperti tatap muka empat mata, atau banyak orang seperti
pengumuman untuk seluruh karyawan.
6. Menerima kode (decoding), merupakan proses dengan mana penerima mengartikan pesan menjadi
informasi yang mempunyai arti baginya. Proses ini dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan, kemampuan, sikap, dan latar belakang kultur social baik pengirim
maupun penerima.
7. Kebisingan (noise), ialah setiap faktor yang menganggu atau mengacaukan komunikasi,
seperti cetakan yang tidak terbaca, gangguan pada telpon, penerima yang tidak
menaruh perhatian, latar belakang suara mesin. Kebisingan bisa bersifat
internal (suara lemah pembicara, ketiadaan minat penerima) dan eksternal (kegaduhan
pabrik).
8. Umpan balik (feed
back), yaitu proses komunikasi dengan arah sebaliknya, dan
merupakan reaksi terhadap komunikasi dari pengirim. Karena penerima menjadi
pengirim, maka umpan balik akan melalui tahap yang sama seperti komunikasi
semula.
MANFAAT KOMUNIKASI
1.
Memberikan pengaruh positif bagi kemajuan suatu
organisasi.
2.
Menumbuhkan keakraban yang memperbesar semangat kerja
dan kepercayaan diri.
3.
Menambah pengetahuan dan meningkatkan kepekaan
terhadap masalah.
4.
Mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi.
5.
Menyamakan persepsi tentang sesuatu dan melaksanakan
pengambilan keputusan dengan penuh pertimbangan atas dasar musyawarah dan skala
prioritas.
6.
Bertukar pengalaman yang akan memperbanyak ide atau
gagasan untuk kemajuan organisasi atau sejenisnya.
CARA MENYALURKAN IDE MELALUI KOMUNIKASI
Menyalurkan ide melalui komunikasi bisa diambil contoh dari cara
pengambilan keputusan. Jika dalam suatu organisasi terdapat suatu masalah, cara
terbaik dalam menyelesaikan masalah adalah dengan bermusyawarah. Dalam
musyawarah, setiap anggota berhak untuk memberikan pendapat atau gagasannya
masing-masing. Jika ada yang setuju, biasanya pihak akan mengacungkan tangan
dan memberi tanggapan positif untuk mendukung argument pihak yang mengeluarkan
pendapat. Jika ada yang kurang setuju, maka dia juga berhak menyanggal pendapat
pihak yang mengeluarkan pendapat dengan memberikan pendapat sendiri secara baik
dan benar. Setelah ide maupun gagasan tiap-tiap pihak telah dikeluarkan,
biasanya dalam organisasi terdapat “voting”
yaitu pendapat yang paling banyak disetujui akan menjadi pilihan dalam hasil
permasalahan pada musyawarah organisasi tersebut.
FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG KELANCARAN KOMUNIKASI
a.
persamaan bahasa;
b.
ketenangan dan ketentraman;
c.
kejujuran, lemah lembut dan perangai yang manis;
d.
komunikasi yang konsisten antara yang verbal dengan
yang nonverbal, melihat situasi dan kondisi dengan sebaik-baiknya;
e.
saling percaya;
f.
memiliki kesamaan kepentingan;
g.
adanya keseimbangan pengetahuan. Jika tidak, harus ada
pengukuran kemampuan yang seirama dengan bahasa yang diajak komunikasi; dan
h.
adanya kesamaan persepsi.
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM KOMUNIKASI
a.
perbedaan persepsi tentang pesan yang dibahas, serta
masing-masing mempertahankan persepsinya;
b.
perbedaan status sosial;
c.
perbedaan kepentingan, terutama menyangkut kepentingan
pribadi;
d.
perbedaan bahasa;
e.
situasi dan kondisi yang kurang kondusif;
f.
suasana hati yang kurang mendukung;
g.
komunikasi dengan dua cara yang berlawanan, antara
yang verbal dengan nonverbal;
h.
kekakuan para komunikan disebabkan belum mengenal
dengan dekat adanya permusuhan dan sejenisnya;
i.
ketidakpercayaan orang yang sudah tidak dipercaya dan
disepakati sebagai pendusta;
j.
jarak yang terlalu jauh dan tidak ada alat atau media
yang dapat membantu terjadinya komunikasi.
HAMBATAN-HAMBATAN LAIN
1. Penyaringan (filtering).
Penyaringan adalah manipulasi informasi yang disengaja untuk membuatnya
terlihat lebih baik pada penerima. Sebagai contoh, ketika seseorang mengatakan
apa yang ingin didengar oleh manajernya, informasi itu telah disaring. Atau
jika informasi yang dikomunikasikan melalui tingkatan organisasi diringkas oleh
pengirim, itu adalah penyaringan.
2. Emosi
Apa yang dirasakan penerima ketika ia menerima sebuah pesan mempengaruhi
penafsirannya. Emosi yang ekstrem kemungkinan besar akan menghambat komunikasi
yang efektif.
3. Informasi yang Berlebih
Seorang manajer pemasaran melakukan perjalanan dinas selama seminggu ke
Italia, dimana ia tidak memiliki akses ke surat elektroniknya, dan saat kembali
ia berhadapan dengan 1.000 pesan. Tidaklah mungkin membaca dan menanggapi
setiap pesan tanpa menghadapi masalah kelebihan informasi, yaitu ketika
informasi melebihi kapasitas pengolahan seseorang.
4. Defensif
Ketika seseorang merasa terancam, ia cenderung bereaksi dengan cara yang
menghambat komunikasi efektif dan mengurangi upaya untuk mencapai saling
pengertian. Ia menjadi defensif – menyerang orang lain secara verbal, membuat
komentar sarkastik, menjadi telalu menghakimi, atau mempertanyakan motif orang
lain.
5. Bahasa
Umur, pendidikan dan latar belakang budaya merupakan tiga variabel yang
paling jelas mempengaruhi bahasa yang digunakan oleh seseorang dan definisi
yang ia berikan pada kata-kata itu.
6. Budaya Nasional
Karena alasan teknologi dan budaya, orang Cina tidak menyukai pesan
suara. Hal ini menggambarkan bagaimana perbedaan komunikasi dapat timbul dari
budaya nasional seperti halnya bahasa yang berbeda.
Daftar Pustaka
1.
Kertonegoro, Sentanoe. 1994. Manajemen Organisasi. Jakarta: WIDYA PRESS.
2.
Athoillah, Anton. 2010. Dasar-dasar Manajemen. Bandung: C.V
Pustaka Setia.
3.
Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Edisi Kesepuluh. Jilid 2.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar