Senin, 30 November 2015

AKUNTANSI - NERACA LAJUR PERUSAHAAN DAGANG

Neraca Lajur
Neraca lajur dapat digunakan untuk memeriksa ketetapan perhitungan yang dilakukan dan memungkinkan penyusunan secara logis yaitu :
  1. Tiga baris pertama nama perusahaan
  2. Nama kertas kerja
  3. Jangka waktu yang dicakup
Tujuan Pembuatan Neraca Lajur
  1. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan
  2. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal
  3. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian. 
Bentuk Neraca Lajur
Bentuk neraca lajur terdiri dari kolom untuk nomor dan nama akun serta lima pasang debit dan kredit adalah sebagai berikut:
1.   Neraca Saldo
Neraca saldo adalah daftar saldo akun-akun yang ada dalam buku besar perusahaan suatu saat tertentu angka-angka yang terdapat dalam neraca saldo itu di ambil dari saldo-saldo akun yang ada di buku besar. perbedaan dengan neraca saldo terdahulu adalah bahwa akun yang dipakai dalam neraca saldo sekarang ini jauh lebih banyak disamping itu,dalm contoh ini bentuk badan usaha yang di gunakan adalah perseroan terbatas.

Akun-akun modal dalam sebuah perseroan terbatas terdiri dari:
a.   Modal di setor di gunakan untuk mencatat saham-saham yang telah di ambil (di beli) oleh pemulik dan setor penuh ke dalam perusahaan
b.   Akun laba di tahan di gunakan untuk mencatat akumulasi laba bersih yang ditahan dalam perusahaan
c.    Deviden adalah pembagian laba kepada pemilik dalam sebuah perseroan terbatas

2.   Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah adalah ayat jurnala yang biasanya dibuatpada akhir suatu priode akuntansi untuk mengoreksi  akun-akun tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, dan modal. 

Ada dua jurnal penyesuaian yaitu:
a.   Jurnal penyesuaian untuk transaksi yang belum di catat
b.   Jurnal penyesuaian untuk mengoreksi saldo akun yang sudah tidak mencerminkan keadaan sebenarnya.
Jurnal penyesuaian dapat digolongkan sebagai berikut :
·         Jurnal penyesuan yang mempengaruhi beban dan utang.jurnal penyesuaian ini perlu di buat karena adanya beban yang telah terjadi, tetapi belum di catat. Beban-beban semacam ini di sebut beban masih harus di bayar
·         Jurnal penyesian yang mempengaruhi beban dan aktiva.jurnal ini perlu di buat karena saldo akun yang sudah tidak mencerminkan ke adaan beban dan aktiva yang sebenarnya
·         Jurnal penyesuaian yang mempengaruhi akun pendapatan dan utang. Jurnal penyesuaian ini berhubungan dengan pendapatan yang dihasilkan tetapi belum di catat. Kadang-kadang pendapatan ini di sebut pendatan yang harus diterima
·         Jurnal penyesuaian yang mempengaruhiakun pendapatan dan utang. Jurnal penyesuaian ini berhubungan dengan saldo akun pendapatan atau utang yang sudah tidak mencerminkan keadaan sebenarnya.
Dalam perusahaan dagang ,jurnal penyesuaan yang di lakukan pada akhir ahun adalah:
A.   Pemakaian beban dibayar di muka, meliputi:
-          Perlengkapan
-          Asuransi dibayar dimuka
B.   Pemakaian aktiva tetap
C.   Pengakuan beban terutang, meliputi:
-          utang gaji
-          utang bunga
D.    Koreksi persediaan

3.   Neraca Saldo Disesuaikan
Neraca saldo disesuaikan adalah neraca saldo yang telah disesuaikan dengan jurnal penyesuaian. Dalam neraca saldo di sesuiakan setiap saldo akun yang ada di kolom neraca di tambah atau di kurangi dengan jurnal penyesuaian yang ada sehingga di peroleh saldo yang telah di sesuaiakan dalam kolom neraca saldo disesuaikan saldo-saldo dalam kolom ini kemudian di pindahkan ke kolom neraca atau laporan laba rugi pemindahan saldo-saldo akun tersebu ke halaman neraca/laporan laba rugi tergantung pada jenis akun yang bersangkutan.

4.   Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah ikhtisar pendapatan dan laba suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu. Laporan laba rugi menujukan hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

Dalam laporan laba rugi ini terdafat sub-sub di antaranya seperti:
A.   Penjualan Bersih
Rumus : Pendapatan – jumlah penjualan bruto dan penjualan retur dan ph
B.   Harga Pokok Penjualan
Rumus : persediaan barang dagang awal + pembelian bersih = persedian tersedia terjual – persediaan barang dagang akhir = HPP
C.   Laba Bruto
Rumus : penjualan bersih – HPP = laba bruto
D.   Beban Usaha
Rumus : semua beban di jumlahkan
E.   Laba Usaha
Rumus : laba bruto – total beban usaha
F.    Pendapatan
Rumus : pendapatan sewa - beban bunga - kerugian penjualan aktiva tetap = total pendapatan
G.   Laba Bersih
Rumus : laba usaha – total pendapatan

5.   Neraca
Neraca adalah daftar aktiva, kewajiban dan modal suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Dalam neraca ini meliputi:
A.   Aktiva Lancar
1)    kas
2)    surat-surat berharga
3)    piutang dagang
4)    piutang wesel
5)    persediaan
6)    pembayaran di muka
7)    investasi jangka panjang
B.   Aktiva Tetap
1)    tanah
2)    gedung
3)    kendaraan
4)    peralatan mesin
5)    dll
C.   Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang ini adalah yang jatuh temponya lebih dari satu tahun maka di golongkan kedalam kewajiban jangka panjang
D.   Modal
Modal merupakan hak pemilik atas kekayaan perusahaan. Kekayaan perusahaan dalam neraca di catat sebagai aktiva

Proses Penyusunan Neraca Lajur
·         Masukkan saldo-saldo rekening buku besar ke dalam kolom neraca saldo pada formulir neraca lajur.
·         Masukkan ayat-ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian.
·         Mengisi kolom neraca saldo setelah disesuaikan.
·         Memindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom neraca saldo setelah disesuaikan ke dalam kolom rugi-laba atau kolom neraca
·         Menjumlahkan kolom rugi laba dan kolom neraca, memasukkan angka laba bersih atau rugi bersih sebagai angka pengimbang ke dalam kedua pasang kolom di atas dan menjumlahkan kembali kolom-kolom tersebut

Rabu, 25 November 2015

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

PENGERTIAN KOMUNIKASI

APA ITU KOMUNIKASI?
Komunikasi adalah perpindahan dan pemahaman makna. Ini berarti bahwa jika informasi atau ide-ide belum disampaikan, komunikasi belum dilakukan. Komunikasi meliputi komunikasi antarpribadi - komunikasi antara dua orang atau lebih – dan komunikasi organisasi – semua pola, jaringan, dan sistem komunikasi dalam sebuah organisasi.
Oxford Dictionary (terbitan Oxford University Press, 1956) menyatakan bahwa komunikasi adalah “the sending or exchange of information, ideas, etc”, yang artinya pengiriman atau tukar informasi dan sebagainya.


PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi terjadi dalam suatu proses yang dapat digambarkan dengan model yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
1.   Pengirim (sender), yaitu pihak yang mempunyai inisiatif komunikasi. Dalam organisasi, pengirim merupakan pihak yang mempunyai kebutuhan, keinginan, atau informasi dengan maksud untuk mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak lain.

2.   Memberi kode (encoding), berarti memberikan informasi harus dalam bentuk isyarat atau symbol-simbol, seperti kata, huruf, angka, dan gerakan.

3.   Pesan (message), yaitu informasi yan disampaikan oleh pengirim dan diterima oleh penerima. Pesan dapat dalam setiap bentuk yang bias dialami dan dimengerti melalui indera dari penerima.

4.   Saluran (channel), yaitu media pengiriman informasi, seperti kertas untuk tulisan, udara untuk ucapan. Saluran ini tidak bias dipisahkan dari pesan, karena itu agar komunikasi bisa efektif dan efisien, maka saluran harus sesuai dengan pesannya.

5.   Penerima (receiver), adalah pihak yang inderanya menerima pesan dari pengirim. Penerima ini bisa satu orang seperti tatap muka empat mata, atau banyak orang seperti pengumuman untuk seluruh karyawan.

6.   Menerima kode (decoding), merupakan proses dengan mana penerima mengartikan pesan menjadi informasi yang mempunyai arti baginya. Proses ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, kemampuan, sikap, dan latar belakang kultur social baik pengirim maupun penerima.

7.   Kebisingan (noise), ialah setiap faktor yang menganggu atau mengacaukan komunikasi, seperti cetakan yang tidak terbaca, gangguan pada telpon, penerima yang tidak menaruh perhatian, latar belakang suara mesin. Kebisingan bisa bersifat internal (suara lemah pembicara, ketiadaan minat penerima) dan eksternal (kegaduhan pabrik).

8.   Umpan balik (feed back), yaitu proses komunikasi dengan arah sebaliknya, dan merupakan reaksi terhadap komunikasi dari pengirim. Karena penerima menjadi pengirim, maka umpan balik akan melalui tahap yang sama seperti komunikasi semula.


MANFAAT KOMUNIKASI
1.    Memberikan pengaruh positif bagi kemajuan suatu organisasi.
2.    Menumbuhkan keakraban yang memperbesar semangat kerja dan kepercayaan diri.
3.    Menambah pengetahuan dan meningkatkan kepekaan terhadap masalah.
4.    Mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi.
5.    Menyamakan persepsi tentang sesuatu dan melaksanakan pengambilan keputusan dengan penuh pertimbangan atas dasar musyawarah dan skala prioritas.
6.    Bertukar pengalaman yang akan memperbanyak ide atau gagasan untuk kemajuan organisasi atau sejenisnya.

CARA MENYALURKAN IDE MELALUI KOMUNIKASI
Menyalurkan ide melalui komunikasi bisa diambil contoh dari cara pengambilan keputusan. Jika dalam suatu organisasi terdapat suatu masalah, cara terbaik dalam menyelesaikan masalah adalah dengan bermusyawarah. Dalam musyawarah, setiap anggota berhak untuk memberikan pendapat atau gagasannya masing-masing. Jika ada yang setuju, biasanya pihak akan mengacungkan tangan dan memberi tanggapan positif untuk mendukung argument pihak yang mengeluarkan pendapat. Jika ada yang kurang setuju, maka dia juga berhak menyanggal pendapat pihak yang mengeluarkan pendapat dengan memberikan pendapat sendiri secara baik dan benar. Setelah ide maupun gagasan tiap-tiap pihak telah dikeluarkan, biasanya dalam organisasi terdapat “voting” yaitu pendapat yang paling banyak disetujui akan menjadi pilihan dalam hasil permasalahan pada musyawarah organisasi tersebut.

FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG KELANCARAN KOMUNIKASI
a.    persamaan bahasa;
b.    ketenangan dan ketentraman;
c.    kejujuran, lemah lembut dan perangai yang manis;
d.    komunikasi yang konsisten antara yang verbal dengan yang nonverbal, melihat situasi dan kondisi dengan sebaik-baiknya;
e.    saling percaya;
f.     memiliki kesamaan kepentingan;
g.    adanya keseimbangan pengetahuan. Jika tidak, harus ada pengukuran kemampuan yang seirama dengan bahasa yang diajak komunikasi; dan
h.    adanya kesamaan persepsi.


FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM KOMUNIKASI
a.    perbedaan persepsi tentang pesan yang dibahas, serta masing-masing mempertahankan persepsinya;
b.    perbedaan status sosial;
c.    perbedaan kepentingan, terutama menyangkut kepentingan pribadi;
d.    perbedaan bahasa;
e.    situasi dan kondisi yang kurang kondusif;
f.     suasana hati yang kurang mendukung;
g.    komunikasi dengan dua cara yang berlawanan, antara yang verbal dengan nonverbal;
h.    kekakuan para komunikan disebabkan belum mengenal dengan dekat adanya permusuhan dan sejenisnya;
i.     ketidakpercayaan orang yang sudah tidak dipercaya dan disepakati sebagai pendusta;
j.     jarak yang terlalu jauh dan tidak ada alat atau media yang dapat membantu terjadinya komunikasi.


HAMBATAN-HAMBATAN LAIN
1.   Penyaringan (filtering).
Penyaringan adalah manipulasi informasi yang disengaja untuk membuatnya terlihat lebih baik pada penerima. Sebagai contoh, ketika seseorang mengatakan apa yang ingin didengar oleh manajernya, informasi itu telah disaring. Atau jika informasi yang dikomunikasikan melalui tingkatan organisasi diringkas oleh pengirim, itu adalah penyaringan.

2.   Emosi
Apa yang dirasakan penerima ketika ia menerima sebuah pesan mempengaruhi penafsirannya. Emosi yang ekstrem kemungkinan besar akan menghambat komunikasi yang efektif.

3.   Informasi yang Berlebih
Seorang manajer pemasaran melakukan perjalanan dinas selama seminggu ke Italia, dimana ia tidak memiliki akses ke surat elektroniknya, dan saat kembali ia berhadapan dengan 1.000 pesan. Tidaklah mungkin membaca dan menanggapi setiap pesan tanpa menghadapi masalah kelebihan informasi, yaitu ketika informasi melebihi kapasitas pengolahan seseorang.

4.   Defensif
Ketika seseorang merasa terancam, ia cenderung bereaksi dengan cara yang menghambat komunikasi efektif dan mengurangi upaya untuk mencapai saling pengertian. Ia menjadi defensif – menyerang orang lain secara verbal, membuat komentar sarkastik, menjadi telalu menghakimi, atau mempertanyakan motif orang lain.

5.   Bahasa
Umur, pendidikan dan latar belakang budaya merupakan tiga variabel yang paling jelas mempengaruhi bahasa yang digunakan oleh seseorang dan definisi yang ia berikan pada kata-kata itu.

6.   Budaya Nasional
Karena alasan teknologi dan budaya, orang Cina tidak menyukai pesan suara. Hal ini menggambarkan bagaimana perbedaan komunikasi dapat timbul dari budaya nasional seperti halnya bahasa yang berbeda.






Daftar Pustaka
1.    Kertonegoro, Sentanoe. 1994. Manajemen Organisasi. Jakarta: WIDYA PRESS.
2.    Athoillah, Anton. 2010. Dasar-dasar Manajemen. Bandung: C.V Pustaka Setia.
3.    Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Edisi Kesepuluh. Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.