Konsep Animasi
(Anggi Yolanda F 11114234, Wahyuni 1C114167)
A. Pengertian Animasi
Kata animasi berasal dari kata animation yang
berasal dari kata dasar to anime di dalam kamus Indonesia inggris berarti
menghidupkan. Animasi secara sederhana bisa kita katakan sebuah ilustrasi atau
gambar yang dicetak dalam frame demi frame. Tiap-tiap frame memiliki gambar
yang berbeda (nyaris sama) satu sama lain sehingga jika diproyeksikan (bergerak
secara cepat) terciptalah ilusi pergerakan gambar. Menurut Ibiz Fernandes dalam
bukunya Macromedia Flash Animation & Cartooning: A creative Guide, animasi
definisikan sebagai berikut :“Animation is the process of recording and playing
back a sequence of stills to achieve the illusion of continues motion” (Ibiz
Fernandez McGraw- Hill/Osborn, California, 2002) Yang artinya kurang lebih
adalah: “Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian
gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan.” Berdasarkan arti
harfiah, Animasi adalah menghidupkan, yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu
yang tidak bisa bergerak sendiri.Animasi juga sering disebut sebagai atribut
genre. Animasi bukanlah genre namun lebih tepatnya merupakan sebuah teknik.
B.
Sejarah Animasi
Sebenarnya, sejak jaman
dulu, manusia telah mencoba meng animasi gerak gambar binatang mereka, seperti
yang ditemukan oleh para ahli purbakala di gua Lascaux Spanyol Utara, sudah
berumur dua ratus ribu tahun lebih.Mereka mencoba untuk menangkap gerak cepat
lari binatang, seperti celeng, bison atau kuda, digambarkannya dengan delapan
kaki dalam posisi yang berbeda dan bertumpuk (Hallas and Manvell 1973). Orang
Mesir kuno menghidupkan gambar mereka dengan urutan gambar-gambar para pegulat
yang sedang bergumul, sebagai dekorasi dinding. Dibuat sekitar tahun 2000
sebelum Masehi (Thomas 1958). Lukisan Jepang kuno memperlihatkan suatu alur cerita
yang hidup, dengan menggelarkan gulungan lukisan, dibuat pada masa
Heian(794-1192) (ensiklopedi Americana volume 19, 1976). Kemudian muncul mainan
yang disebut Thaumatrope sekitar abad ke 19 di Eropa, berupa lembaran cakram
karton tebal, bergambar burung dalam sangkar, yang kedua sisi kiri kanannya
diikat seutas tali, bila dipilin dengan tangan akan memberikan santir gambar
burung itu bergerak (Laybourne 1978).
Kemunculan animasi
sendiri berawal dari gambar pergerakan binatang (babi hutan, bison, kuda) pada
Gua Lascaux Spanyol Utara yang diperkirakan sudah berumur 200.000 tahun lebih,
yang digambarkan dengan delapan kaki dalam posisi yang berbeda dan bertumpuk.
Kedua, gambar orang Mesir kuno berurutan yang sedang bergumul pada dinding
Piramida yang dibuat 2000 tahun SM. Ketiga, lukisan Jepang kuno yang
memperlihatkan alur cerita yang hidup dan dibuat pada masa Heian (794-1192).
Keempat, hasil karya seorang yang lahir di Chicago bernama Walter Disney atau
yang lebih kita kenal dengan nama Walt Disney. Animasi muncul karena keinginan
manusia membuat gambar yang hidup dan bergerak sebagai perantaraan dari
pengungkapan dan sebagai sarana hiburan.
Konsep utama yang
mendasari terciptanya animasi. Animasi memang identik dengan pergerakan, tetapi
tidak berarti bahwa setiap benda mati atau gambar statis yang digerakkan lantas
bisa disebut animasi, karena ada unsur kehidupan dalam animasi. Maka diperlukan
penambahan karakter, mood dan emosi pada objek yang akan dianimasikan.
Kelebihan animasi
dibanding bentuk multimedia yang lain, yaitu hampir semua unsur multimedia
ditransformasikan, seperti image, text, audio, dan video. Animasi dapat
menyampaikan pesan dari animator ke audience lewat gambar-gambar yang bergerak
dengan jalan cerita yang terkesan hidup dan menarik. Dengan animasi, audience
lebih mudah mengerti dan mengingat apa pesan yang disampaikan.
Berdasarkan cara pembuatannya, animasi dapat
dikategorikan menjadi 3, yaitu:
1. Traditional
Animation
Animasi tradisional (traditional animation)
adalah kategori animasi yang sudah berumur sangat tua. Disebut tradisional
karena teknik/model animasi inilah yang digunakan untuk pengembangan awal
animasi di media layar kaca (TV) dan layar perak (bioskop). Traditional
animation sering disebut cell animation karena teknik pengerjaannya dilakukan
pada media kertas celluloid transparent yang secara sekilas terlihat sama
dengan kertas transparansi untuk OHP. Celluloid transparent adalah kertas yang
tembus pandang sehingga animator dapat dengan mudah membuat gambar yang saling
berurutan satu sama lain dan dapat menciptakan animasi yang tampak halus dan
mulus pergerakannya.
Animasi tradisional banyak menghasilkan film-film kartun (animasi
kartun) untuk televisi maupun bioskop. Beberapa film kartun produksi Disney
(Snow white and seven dwarf, cinderella, bambi, beauty and the beast, aladin,
the lion king, dan lainnya), produksi Hanna Barbera (The flinstone, tom and
jerry, dan lainnya) menggunakan jenis animasi ini.
2. Stop
Motion Animation
Stop Motion Animation adalah animasi yang
menggunakan media perekam, misalnya kamera, untuk menangkap pergerakan objek
yang digerakkan sedikit demi sedikit. Dalam jenis animasi ini, objek akan
diatur untuk memperlihatkan pose tertentu dan kamera akan merekam pose objek
tersebut. Proses gerak objek dan rekam pose akan terjadi berulang kali.
Hasilnya, ketika kamera memutar pose-pose objek secara cepat, terciptalah ilusi
pergerakan animasi.
Animasi ini sering disebut juga dengan
Claymation karena, dalam perkembangannya, jenis animasi ini umumnya menggunakan
media atau bahan berupa tanah liat (clay) sebagai objek animasinya. Clay
tersebut digunakan untuk membuat objek animasi berupa boneka, patung, dan
sebagainya. Clay dipilih karena bahan ini bersifat elastis (mudah dibentuk) dan
mudah untuk digerakkan. Namun, animasi jenis ini tidak hanya terbatas pada
objek berbahan tanah liat saja, kertas, kayu, dan bahan lain pun dapat
digunakan dalam animasi jenis ini.
Film "Wallace and Gronit" dan
"Chicken Run" karya Nick Parks adalah beberapa contoh stop motion
animation. Contoh lainnya adalah "Celebity Death Match" yang
ditayangkan oleh MTV, yang menyajikan sindiran-humor dalam perkelahian
antarselebritis top dunia.
3. Computer
Graphic Animation (3D Animation)
Computer graphic animation adalah jenis animasi
yang keseluruhan prosesnya dikerjakan dengan media komputer. Animasi ini dapat
berupa animasi 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Namun, dalam perkembangannya,
computer graphic animation ini telah berevolusi dengan sangat cepat melalui
pendekatan 3D yang sangat revolusioner dan bahkan mampu mendakati bentuk objek
aslinya (hyperreality) sehingga pada akhirnya, animasi jenis ini menjadi
identik dengan animasi 3D (3D animation).
Dengan bantuan komputer, maka seluruh pengerjaan animasi, mulai
dari tahap pemodelan hingga hasil akhir (rendering), tidak lagi dikerjakan
dengan sketsa tangan manual (konvensional) sehingga keseluruhan proses
pembuatan animasi menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Computer graphic animation
saat ini dikenal juga dengan istilah Computer Generated Imagery (CGI).
Judulnya animasinya adalah Orang berjalan.
·
Tahapan
Pembuatan Animasi
Pre Production
a.
Ide dan konsep
-
proses ini adalah proses
pencarian ide dan konsep serta gagasan untuk animasi yang akan dibuat.
-
ide, bisa datang dari
berbagai hal, seperti kisah nyata,dongeng, legenda,kisah klasik, fantasi, fiksi
dan lain-lain.
-
ide harus memiliki
keistimewaan , keunggulandan keunikan yang khas sehingga menarik untuk
diangkat.
-
yang terpenting adalah
selalu kreatif dalam mencari danmengolahserta mengembangkan ide tersebut.
b.
Skenario/script
-
proses ini adalah proses
pembuatan naskah atau alur cerita animasi.
-
skenario yang menarik
akan menentukan keberhasilan dari file animasi yang dibuat.skenario biasanya
berbentuk teks tulisan/ketikan.
c.
Sketsa Model Objek atau Karakter
-
Proses ini dalah proses
pembuatan sketsa dasar dari model yang akan dibuat. sketsa tersebut akan
menjadi dasar panduan bagi modeler untuk membuat model.
-
Akan lebih baik bila
sketsa desain terdiri dari komponen gambar yang lengkap seperti, gambar tampak
depan, samping kanan-kiri, belakang dan perspektif. sehingga akan memudahkan
modeler untuk membuat animasi 3D-nya.
-
Khusus intuk karakter ,
sketsa dibuat dengan ,menampilkan berbagai ekspresiwajah, seperti ekspresi
gembira,riang, tertawa, sedih, murung,bingung dan sebagainya.
d.
Storyboard
-
storyboard adalah bentuk
visual /gambar dari skenario yang telah dibuat, berupa kotak-kotak gambar
(seperti komik) yang menggambarkan jalan cerita dan adegan-adegan yang hendak
dibuat dalam film.
-
Storyboard berfungsi
sebagai panduan utama dari proses produksi animasi. Segala macam informasi yang
dibutuhkan harus dibuat dan tercantum dalam storyboard, seperti angle kamera,
tata letak/layout/staging, durasi, timing, dialog,ekspresi dan informasi
lainnya.
-
Dengan adanya
storyboard, maka proses pembuatan animasi akan menjadilebih mudah, jelas,
fokus, dan terarah.
e.
Take voice & Music Background
-
proses ini adalah proses
pengambilan dan perekaman suara untuk mengisi suara karakter animasi.
-
dalam proses ini juga
dibuat ilustrasi musik sebagai background untuk film animasi.
Berikut ini sketsa mengenai desain animasi yang akan dibuat :
Desain animasi yang diperlukan pada animasi ini berupa objek
pepohonan, dan jalanan sebagai berikut :
Daftar Referensi: